Saturday, February 21, 2009

THE HIGH HOPING

~heyhooo, lagi pengen iseng nih posting cerpen yang waktu itu aku buat gara2 desperate ga bisa liat panic at the disco LIVE. hehe. oiya, aslinya ni cerpen lumayan panjang tapi karena kayaknya malesin kalo kepanjangan ya udah deh, cut sana sini. hehe.

Rachel. emang sih namanya kaya bule, padahal dia orang indon sini aja. Hal yang paling penting dalam hidupnya itu sekarang the high hoping, dan gara2 the high hoping, dia sekarang jadi deket dengan orang bernama 'no name'. awalnya sih, karena dia sering banget masuk dan ngekomen myspace ‘the high hoping’. Nah, di sana kan banyak bule tuuh, dia iseng aja nge-add-in semuanya satu-satu. Dan ada yang namanya ‘no name’, tapi dia gak bisa di-add. Harus pake last name atau email. ‘Ah, ribet’ gitu kata Rachel. Tapi entah beberapa minggu setelahnya, Rachel malah di-add sama si ‘no name’ itu. Dan mereka pun komen-komenan. Rachel jadi tau kalo dia juga fans beratnya ‘the high hoping’ dan ternyata si ‘no name’ itu tinggal di Sydney. Kota asalnya ‘the high hoping’. Makanya dia sering liat ‘the high hoping’ konser di sana. Bahkan sekarang Rachel sama si ‘no name’ udah tukeran alamat msn. Jadi deh mereka berdua suka ngobrol di messenger itu.

***

Mrs. McMadden : heeeei
Highopers Boy : wassup, Rach?
[ceritanya Rachel sama ‘no name’ lagi main msn. Tau sendiri lah, rachel yang mana, si ‘no name’ yang mana, padahal besok Rachel ada ulangan kimia, ehh, dia malah online malem-malem gini.]
Highopers Boy : not sleepy?
Mrs. McMadden : eh, nope.just get bored.hbu?
Highopers Boy : same here.any news?
Mrs. McMadden : im the one who could ask you.you live in the same town with them x]
Highopers Boy : ah ya,lol.but I think theres no news,
Mrs. McMadden : btw,I rly curious bout ur real name.lol
Highopers Boy : rly?
Highopers Boy : if u you want to,just call me..ed.
Mrs. McMadden : ed?
Mrs. McMadden : just ed?
Highopers Boy : mhm,ya.why?
Mrs. McMadden : nope,its okay.lol.
Highopers Boy : haha,its better than Mrs.McMadden
Highopers Boy : lol
Mrs. McMadden : lol.you jealous with me.lol.you wannabe mr.mcmadden too?
Highopers Boy : yes.hha.
Mrs. McMadden : gezz,are you a homo?
Highopers Boy : ofcorz no.im deff straight!
Mrs. McMadden : lol,I ever heard that ryan is a homo.
Mrs. McMadden : hes dating james,the vocalist.
Highopers Boy : rly?
Highopers Boy : so why you still crazy bout him?
Mrs. McMadden : bcz I believe its a lie :)
Highopers Boy : I think so.besides,james has a gf.
Mrs. McMadden : ah,rly?i never heard that.
Mrs. McMadden : where you get the info?
Mrs. McMadden : whos she?
Highopers Boy : ehh
Highopers Boy : idk,I forgot.lol.
[mereka ngobrol mulu soal ‘the high hoping’ semalem suntuk]

***

“Najis banget ah, masa dapet segini?” Rachel menggerutu di mejanya saat (akhirnya setelah sekian lama) menerima hasil ulangan kimianya.
“Where all the miracles going? I am waiting for the miracle but God never give me. Am I didn’t worth for it? Or does God give me but someone has steal my miracle?Hoo-uohhh…”
“Ra, berisik lo ah, dapet nile jelek masi pake nyanyi segala !” Andien protes.
“Ah, emang tu lagunya high hoping pas banget jadi soundtrack gue hari ini,” Rachel melengos.
“Emang lo dapet berapa?” Andien ngintip hasil ulangan Rachel. Rachel menutupi kertasnya tapi emang dasar mata Andien yang cukup lihai, Andien berhasil ngeliat.
“Ah, lima sembilan ya!” Andien teriak-teriak.
“Dodol! Ga usah pake teriak segala!” Soalnya meja mereka jadi pusat perhatian sekarang.

Malamnya, Rachel dapat kabar gembira. Kata ed (remember? The ‘no name’ boy?) the high hoping katanya dapet tawaran manggung di denpasar, bali.
Mrs. McMadden : hah,so they will be here,in indonesia?
Mrs. McMadden : *faints
Highopers Boy : yyaa!next month
Highopers Boy : its good for you,you can watch them live now!
Mrs. McMadden : ah,idk,I’ll ask my dad permission
Mrs. McMadden : but im not sure he’ll give his permission :(
Highopers Boy : huh?why?
Mrs. McMadden : nope
Highopers Boy : just tell me
Mrs. McMadden : my mark is getting bad now
Mrs. McMadden : I just got my chemistry exam result,and its HORRIBLE
Highopers Boy : mhm,but its your big chance to meet them,in person!
Mrs. McMadden : in person?
Highopers Boy : I heard they will be have performance at a bar/café.idk.
Highopers Boy : it means,its kinda private.isnt like on usual concert that crowded
Mrs. McMadden : you make me hopeless
Mrs. McMadden : im sure my dad wont permitt me.its a bar!my dad forbid me go there
Mrs. McMadden : and im sure the ticket is expensive
Highopers Boy : oh,idk that problem
Highopers Boy : mhm,mayb about 20bucks.
Mrs. McMadden : ah,its rather expensive,besides,its on bali!jakarta is far enough from there
Mrs. McMadden : im hopeless now x[
Highopers Boy : im sorry to hear that
Highopers Boy : I thought you will be very happy if you know this
Mrs. McMadden : nah,its okay
Mrs. McMadden : I’ll try to ask my dad permission
Highopers Boy : gutluck!

***

Besoknya, dengan mengumpulkan keberanian, Rachel mendekati papanya, “Pah,aku boleh ke Bali ga?”
Papanya cuma melirik, “Kapan?”
“Ya kira-kira bulan depan lah,” Rachel deg-degan gak karuan.
“Sama mamah?”
“Ehh, sama temen,”
“Sama temen? Ngapain ke Bali? Jauh amat?”
‘Aduh, ga bener nih, kayaknya ga bakal diijinin sama papa. Bohong aja gak ya?’
“Iya, ngapain Ra?” mama nimbrung sekarang.
‘bohong…enggak…bohong…enggak…bohong…eng…’
“Ehh, mau…” Rachel ragu-ragu, “mau nonton konser,” Rachel ketakutan sampai menutup matanya. Lagian dia nekat juga sih, padahal kemarin baru dimarahin gara-gara dapet nilai ulangan jelek, eh, sekarang malah minta yang gak-gak.
“Ga boleh,” mamanya yang menjawab.
“Ga penting nonton konser kaya gitu. Ke bali pula, ngabisin uang aja. Lagian bulan depannya lagi kamu ada mid-semester kan? Nilai ulangan harian kemarin kamu aja jelek banget! Mau gimana?” mama menjelaskan panjang-lebar.
“Tapi kan Ma, aku …”
“Ga usah lah, Ra. Mending duitnya disimpen. Papa yakin pasti mahal. Berapa coba?”
“Ga kok… cuma, 20 dolar,”
“20 dolar bukan cuma Ra, lagian pikirin juga ntar kamu ke Bali pake apa, di sana gimana?”
Rachel cuma diem. Dan kepengen nangis.

***

Highopers Boy : heei,rach
Highopers Boy : wassup?
Mrs. McMadden : hei,ed.
Highopers Boy : so how bout your dad?
Mrs. McMadden : hah?
Highopers Boy : he permitts you?to see high hoping?
Mrs. McMadden : ahh,noo!
Highopers Boy : rly?
Mrs. McMadden has signed out and left the conversation.
Highopers Boy : Rachel?

***

Seminggu sebelum the high hoping ke Bali…
“Hah, serius gitu Ra?”
“Dia mau ke sini?” Andien histeris.
“Iya. Gue juga kaget waktu dia ngomong kaya gitu,” Rachel nyeruput es jeruknya.
“Emang gimana? Ceritain yang detil dong…”
“Ah, bawel. Intinya, dia merasa bersalah sama gue, gara-gara ngasih tau high hoping mau manggung di Bali, padahal gue gak bisa nonton, jadi dia mau ke sini, ke jakarta, nemuin gue,”
“Ngapain merasa bersalah?”
“Gak ngerti, Ndien,”
“Nah, itu band indie kesukaan lo itu, kenapa ke Bali sih? Ga ke sini aja? Biasanya juga band-band nagri kalo konser ke sini?”
“Jiah, kan mereka indie, yang suka cuma beberapa. Mereka manggung di Balinya aja katanya di bar kenalan si vokalisnya,”
“Ohh.. jadi mereka ga bisa ke sini?”
“Hmmm,” Rachel menggumam.
Jadi sedih juga. Padahal Rachel udah rela dan terima kalo dia gak nonton dan berusaha ngelupain. Eh, sekarang dia malah di sini bareng Andien, mbahas masalah itu lagi.
“Terus, dia mau ke sini kapan?”
“Ed? Katanya sabtu minggu depan,”
“Berarti lo satnite sama dia dong?” Andien menggoda.
“Uh-haha. Bahkan sampe sekarang gue belum paham mukanya kayak apa,” Rachel ketawa.
“Gue doain cakep deh,” Andien mengedipkan matanya.

***

Kamis, 17 Oktober 2008
21.00 WIB
“Hah, Ya Tuhan. Gue dilemaaaa!”
Rachel teriak-teriak sendirian di kamar, secara, sekarang ini nih The High Hoping udah ada di Denpasar, mungkin udah naik panggung. Atau bahkan udah perkenalan ke visitor bar ‘Gradien’ di sana.
“Ahhh, Ryan! James! Michael! Josh! Haaa, gue pengen liat kalian.. LIVE!”
Rachel kaya orang gila aja, teriak-teriak kaya gitu.
Dan dia gak bisa tidur sampai jam tiga pagi.

***

“Lo yakin ga mau gue temenin?” Andien bicara di telpon. Hari ini hari Sabtu, hari di mana Ed, si cowok ‘no name’ katanya mau nemuin Rachel.
“Ga usah, masa iya Ed orang brandal?” Rachel sedang bersiap menuju Bandara Soekarno-Hatta. Di sana dia janjian ketemu sama Ed, “Lagian cuma bentaran, Ndien,” Rachel memakai baju hijau bertuliskan HIGH HOPING THING, dia janjian sama Ed pake baju hijau, “Kan gue sama sopir juga,” Rachel melihat jamnya.
“Emang lo udah tau mukanya kaya gimana?”
“Gak. Kita janjian pake bajunya high hoping, terus… udah, katanya dia udah hapal sama muka gue,”
“Ra, lo gampang banget percaya orang, ntar lo kenapa-kenapa gimana?”
“Tenang aja, Ndien, gue bisa jaga diri,” Rachel melihat jam lagi dan bersiap keluar kamar, “Gue punya feeling baik hari ini. Hehe. Udahan ya, gue berangkat!”

Di bandara…
“Nah, itu… orangnya, eh, iya bukan ya?”
Rachel sudah menunggu kurang lebih sepuluh menit saat dia melihat seseorang memakai kaos hijau bertuliskan ‘high hoping thing’ juga. Emang si, badannya tinggi, kaya bule, tapi dia pake kacamata item, plus topi, jadi mukanya gak gitu keliatan.
“Nah lo, kok temennya banyak banget, gue dikeroyok ni, ceritanya?” alis Rachel mengkerut.
Cowok itu terus mendekat dan Rachel makin deg-degan [maklum, mau ketemu bule] dan saat si cowok-berbaju-hijau-berkacamata-bertopi-itu sampai ke hadapan Rachel, Rachel mau menjerit.
“Ry….Ryan?”
“Hai, Rachel?” Dia melepas kacamata dan topinya, “Yes, its me, Ryan, or you know better, Ed,” Ryan Dexter McMadden, gitaris The High Hoping, tersenyum pada Rachel (yang masih diem karena shock).
“Im bringing the whole band, see, its James, that Josh, and he is Michael,”
Rachel pengen pingsan sekarang, the high hoping ada di depannya langsung nih?
“I am the one who often chat with you, and we are here, because of you, our biggest fan in Indonesia, I think, hehe. We felt sorry you couldnt watch us in Bali so we planned to go here, we all want to meet you, Rachel. Hei, are you okay? You don’t like to see us here?” Ryan bingung melihat Rachel.
“Ahh,ya. Im okay. Oh, guys, Im very happy to meet you all!” Rachel akhirnya bisa balik ke dunia nyata. *emang tadinya dia di mana?
“So, why don’t you hug us?” James mengedipkan matanya.
Rachel tersenyum lebar sekali dan bergabung dengan mereka. Rachel ngerasa ajaib. miracle finally comes!

~noh kan geje cerpennya.
haha.

love, ICHA

4 comments:

Vany Naura said...

kak icha.. ceritanya bikin meringis sendiri

andai andai deh ryan chat sama aku, trus ke jakarta demi aku.. awawaw

Annisa Noyara R. and Monika Putri A. said...

hmm iya iya, tolol juga ih ceritanya

Anonymous said...

ahaha. cerpennya kocak banget :D mendingan gini bahasanya pake bahasa sehari-hari. kalo pake bahasa baku kan rada ga enak juga -_-

Annisa Noyara R. and Monika Putri A. said...

hehehe, makasih buat sarannya. waktu itu kan gue nulis dalam keadaan patah hati raa. haha.